Anggota DPRD Pangandaran Ini Sambut Baik Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi

Anggota DPRD Pangandaran Ini Sambut Baik Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi
Ilustrasi anak sekolah./ Instagram

PANGANDARAN TODAY – Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Komisi IV yang membidangi pendidikan merespon soal kebijakan Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi tentang memajukan jam masuk sekolah.

Jam masuk sekolah yang sebelumnya pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran yang diterbitkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada 28 Mei 2025 dengan Nomor 58/PK.03/Disdik.

Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari fraksi PDI Perjuangan, Iwan Mohamad Ridwan, mengaku setuju dengan kebijakan Gubernur Jabar tentang jam masuk sekolah lebih pagi.

“Kalau bertujuan untuk lebih berdisiplin tentu sepakat. Karena, manfaatnya itu sangat banyak,” ujar Iwan, Minggu (8/6/2025) siang.

Paling tidak, apabila awal pembelajaran mulai pukul 06.30 WIB, minimal anak-anak sekolah bisa bangun pada jam 5 pagi.

“Jika anak sekolah masuk pukul 06.30 WIB, berarti jam setengah 5 atau jam 5 pagi sudah bangun. Nah, dari situ si anak diawali belajar disiplin bangun pagi,” katanya.

Menurutnya, bangun pagi itu sangat banyak keuntungan bagi si anak. Di antaranya, bagi muslim sholat subuh tidak akan terlambat.

“Terus, di jam-jam itu kan udara masih segar, otak dan tubuh masih bugar. Tentu itu sangat bagus untuk si anak,” ucap Iwan.

Selain itu, masuk lebih pagi ini akan berefek terhadap penerapan jam malam. Diharapkan, anak – anak sekolah tidak ada lagi keluyuran di atas jam 9 malam.

Mereka akan lebih tertib untuk istirahat dan tidak lagi berkeliaran. Karena, jika melebihi jam 9 malam mereka akan takut bangun kesiangan.

“Kan, perjuangan pak Gubernur seperti itu sebenarnya, bagaimana anak-anak sekolah mulai dari tingkat PAUD sampai SMA sederajat itu bisa disiplin. Disiplin mulai dari bangun pagi dan mulai tidur malam. Kan, tujuan pendidikan itu mendidik ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Jadi, pendidikan bukan hanya menerima materi mata pelajaran yang diberikan guru melainkan belajar disiplin sejak ada di rumah.”Itu yang saya analisa dan dikaji dari tujuan yang diinginkan oleh pak Gubernur,” katanya.

Jadi, pendidikan bukan hanya menerima materi mata pelajaran yang diberikan guru melainkan belajar disiplin sejak ada di rumah.”Itu yang saya analisa dan dikaji dari tujuan yang diinginkan oleh pak Gubernur,” katanya.

Tentu, Ia sebagai warga dan sebagai anggota DPRD Kabupaten Pangandaran di komisi IV yang membidangi pendidikan setuju kalau kebijakan itu diterapkan.”Karena, manfaatnya sangat banyak. Salah satunya menerapkan disiplin pada anak sejak dini,” ucap Iwan.

Memang, kata Iwan, dalam penerapan kebijakan itu pasti ada pro dan kontra. Tapi, jika semua sadar dan mendukung program itu tentu Jawa Barat akan menjadi Pionir.

“Minimal, anak-anak yang lulus di tingkat SMA sederajat bisa memiliki karakter berbeda daripada di Provinsi lain,” ujarnya.***

Pos terkait