PANGANDARAN – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri untuk kedua kalinya terkait kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Namun, perhatian publik tertuju pada tindakan Firli yang menghindari wartawan dan menutupi wajahnya dengan tas setelah pemeriksaan.
Dalam konferensi pers pada Senin (20/11/2023), Firli Bahuri memberikan penjelasan terkait tindakannya. “Saya paham rekan-rekan media waktu itu, saya sadar rekan-rekan menunggu. Dengan kesadaran saya sebagai pejabat publik tetapi juga sebagai manusia, terkadang saya butuh waktu untuk jeda,” ungkap Firli.
Selain itu, Firli Bahuri juga mengungkapkan kejanggalan lain yang dialaminya setelah pemeriksaan di Bareskrim Polri, yaitu kehilangan mobil pribadinya.
“Saya sungguh dikagetkan mengapa kendaraan pribadi saya, saya tidak tahu keberadaannya,” ujarnya.
Firli menceritakan bahwa pada saat itu ada seseorang yang menawari tumpangan untuk membantunya meninggalkan Gedung Bareskrim Polri.
“Seseorang menyampaikan pada saya untuk meminjamkan mobil pribadinya kepada saya dan mengantar saya keluar dari tempat,” tukasnya.
Dengan menggabungkan kesadaran akan peran sebagai pejabat publik dan kejadian kehilangan mobil pribadi, Firli Bahuri berbagi pengalaman uniknya setelah pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Artikel ini bertujuan memberikan pemahaman lebih dalam kepada pembaca mengenai alasan di balik tindakan dan peristiwa yang melibatkan Ketua KPK dalam konteks pemeriksaan hukum. (PMJNews)