Kerajaan Maroko Tertarik untuk Belajar dari Inovasi Kartu Prakerja

Avatar of Meilani
Kerajaan Maroko Tertarik untuk Belajar dari Inovasi Kartu Prakerja
Kerajaan Maroko Tertarik untuk Belajar dari Inovasi Kartu Prakerja./prakerja.go.id

PANGANDARANTODAY – Program Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk mendukung upaya pemberantasan buta aksara di Maroko.

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Direktur Eksekutif PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari, dan Direktur Badan Nasional Pemberantasan Buta Aksara Kerajaan Maroko (ANCLA), Abdelouadoud Kharbouch, di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan, pada tanggal 20 September 2023, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Kesepakatan ini berlangsung setelah Konferensi LiFE yang diselenggarakan oleh National Institute for Lifelong Education (NILE), yang mengundang Direktur Eksekutif PMO Prakerja dan Direktur ANCLA sebagai narasumber.

Baca Juga: https://pangandarantoday.com/viral-tarikan-sumbangan-rp-16-juta-ke-siswa-smp-di-ponorogo-untuk-beli-mobil/

Penandatanganan ini disaksikan oleh perwakilan dari KBRI Seoul, Adhyanti Sardanarini Wirajuda (Minister Counselor for Economics, Investment and Trade Affairs), perwakilan dari Kedutaan Besar Kerajaan Maroko, Salma Sanjari (Political Counselor), dan perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Baca juga:  Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas Dimulai, Wilayah Gaza Berpotensi Tenang

Dalam LoI ini, kedua pihak mengakui pentingnya pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran inklusif sepanjang hayat dalam rangka memperkuat peningkatan kualitas sumber daya manusia Maroko.

Baca Juga: https://pangandarantoday.com/6-kendaraan-tabrakan-beruntun-di-tol-semarang-solo/

Denni menyatakan, “PMO Prakerja akan memberikan bantuan teknis kepada ANCLA untuk memberantas buta aksara di Maroko.”

Selanjutnya, PMO Prakerja dan ANCLA akan membangun kerangka kerja sama yang komprehensif untuk bekerja bersama dalam upaya pemberantasan buta aksara dan pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif melalui bantuan teknis di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.*** (Cahyaning)