Mengatasi Gumoh pada Bayi: Panduan dan Penanganan yang Efektif Bersama Dr. Dyah Rahmawanti, Sp.A di RSUD Pandega Pangandaran

Mengatasi Gumoh pada Bayi: Panduan dan Penanganan yang Efektif Bersama Dr. Dyah Rahmawanti, Sp.A di RSUD Pandega Pangandaran
Dr. Dyah Rahmawanti, Sp.A, Dokter Spesialis Anak./Dok. Humas RSUD Pandega

PANGANDARAN TODAY – RSUD Pandega Pangandaran baru-baru ini menggelar acara Ngobatan (Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan) dengan Dr. Dyah Rahmawanti, Sp.A, Dokter Spesialis Anak. Acara ini membahas masalah umum yang sering dihadapi orangtua, yaitu “Bayi Gumoh, Bahayakah?”. Penyuluhan di Ruang Tunggu Poliklinik dan Siaran Langsung di Instagram Resmi RSUD Pandega Pangandaran

Ngobatan dilaksanakan di ruang tunggu poliklinik lantai 3 Gedung A RSUD Pandega Pangandaran, dan seluruh rangkaian acara juga disiarkan secara live melalui akun Instagram resmi RSUD Pandega Pangandaran.

Mengapa Bayi Mengalami Gumoh?

Gumoh adalah fenomena umum pada bayi, terutama pada usia 1 bulan hingga 12 bulan. Sebanyak 80% bayi sehat mengalami gumoh, yang merupakan aliran balik susu atau cairan melalui mulut secara tidak disadari.

Baca juga:  Kenapa Obat Tidak Boleh Digerus, Ini Penjelasan RSUD Pandega Pangandaran

Faktor Penyebab Gumoh pada Bayi

Gumoh umumnya tidak berbahaya asalkan bayi tetap mau minum susu dan berat badannya terus mengalami kenaikan yang sesuai. Hal ini terjadi karena ukuran lambung bayi masih kecil dan katup lambung belum cukup kuat.

Cara Mengatasi Gumoh pada Bayi

1. Posisi Tidur yang Tepat
Posisikan tidur bayi terlentang dengan sudut 45-60 derajat. Hal ini direkomendasikan terutama bagi bayi yang sering mengalami gumoh berlebih.

2. Disendawakan Sesudah Minum
Pastikan bayi disendawakan sesudah minum untuk mengurangi kemungkinan gumoh.

Gumoh Akan Berkurang dengan Bertambahnya Usia

Gumoh umumnya akan berkurang secara alami dan hilang saat bayi mencapai usia 18-24 bulan. Pada saat itu, ukuran lambung anak lebih besar dan katup lambung lebih kuat.

Baca juga:  RSUD Pandega Pangandaran Canangkan Zona Integritas Bebas Korupsi dan Birokrasi yang Bersih

Beda Antara Gumoh dan Muntah pada Bayi

Perlu diperhatikan perbedaan antara gumoh dan muntah. Gumoh hanya mengeluarkan sedikit ASI sesaat setelah menyusu, sedangkan muntah melibatkan jumlah yang banyak dengan menyembur serta kontraksi otot perut bayi.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Sebagian besar muntah pada bayi dapat dianggap abnormal dan mungkin menjadi tanda gejala penyakit serius seperti refluks (gastroesophageal reflux disease), sumbatan usus, infeksi telinga, infeksi usus, infeksi paru, radang otak, dan lainnya.

Jika bayi mengalami muntah berlebih dan berkelanjutan, segera konsultasikan ke dokter. RSUD Pandega Pangandaran menyediakan layanan pemeriksaan lebih lanjut oleh Dokter Spesialis Anak setiap hari Senin hingga Sabtu di Klinik Anaknya.

Baca juga:  Memahami Penyebab dan Mengatasi Stretch Mark oleh dr. Gilang Dwipangestu RSUD Pandega Pangandaran

Dengan memahami perbedaan antara gumoh dan muntah, serta mengetahui kapan harus mencari bantuan medis, orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat dan menjaga kesehatan bayi dengan baik.***