PANGANDARAN TODAY – Ratusan warga Pangandaran yang terdiri dari nelayan, petani, pelaku usaha wisata, dan elemen masyarakat lainnya, dengan penuh semangat menyampaikan dukungan mereka kepada pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui orasi. Aksi ini berlangsung di alun-alun Paamprokan Pantai Pangandaran pada Jumat, 8 Desember 2023.
Perwakilan dari aksi damai, Nanang Sanudin alias Nanang Kartu, menjelaskan bahwa peryataan sikap ini sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran setelah terjadinya aksi demo yang dianggap anarkis oleh sekelompok massa beberapa waktu lalu di gedung DPRD.
Menurut Nanang, elemen masyarakat memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Bupati Jeje Wiradinata. Pemerintah daerah dinilai telah berhasil melakukan penataan pariwisata dan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Selain itu, Rukun Nelayan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan masyarakat umum juga memberikan dukungan terhadap upaya percepatan pembangunan Kabupaten Pangandaran. Mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusifitas daerah.
Nanang menekankan bahwa langkah-langkah Pemda Pangandaran untuk mempercepat pembangunan dan menjaga stabilitas ekonomi di Pangandaran telah memberikan hasil positif. “Infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan gratis kini telah dinikmati oleh masyarakat,” ucapnya.
Nanang mengajak masyarakat agar berhati-hati terhadap hoaks dan potongan video yang dapat menyesatkan terkait Pangandaran. “Jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam penyebaran informasi hoaks,” tegas Nanang.
Ia juga menegaskan pentingnya ekspos APBD dan perkembangan pembangunan Pangandaran yang terbuka kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dalam rangka pemulihan APBD dan stabilitas keuangan daerah.
Massa aksi damai menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan mengawal upaya percepatan pembangunan yang dilakukan Pemda Pangandaran. Mereka siap menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusifitas Kabupaten Pangandaran.
Nanang mengimbau seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga persatuan, tidak mudah terprovokasi, dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang mengatasnamakan elit politik dan tokoh masyarakat Pangandaran. “Kami mengutuk keras oknum yang menyebarkan berita bohong serta pembodohan yang membuat masyarakat resah dan gelisah,” ungkapnya.
Seorang warga, Adi Pranyoto, menyatakan bahwa aksi orasi ini merupakan ekspresi kekecewaan terhadap aksi massa sebelumnya yang dianggap anarkis dan merusak fasilitas di Pangandaran. Menurutnya, aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok warga yang diduga mengatasnamakan masyarakat dan elite tokoh politik.
Adi menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh terprovokasi oleh isu hoaks terkait pinjaman Pemda yang beredar. “Pola portofolio yang diajukan oleh Pemda Pangandaran bertujuan untuk menutupi defisit akibat pandemi Covid sehingga APBD untuk pembangunan bisa normal kembali,” jelasnya.
Tanpa mengadakan konvoi, setelah menyampaikan dukungan kepada pemerintah daerah, ratusan massa membubarkan diri. Aksi damai ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Pangandaran bersatu untuk mendukung pembangunan dan menjaga kondusifitas daerah.