PANGANDARAN TODAY – Dalam rangka mengenalkan salah satu olahraga air yang populer dan digemari oleh semua tingkatan usia di Indonesia, setidaknya dalam satu dekade terakhir yakni Stand-Up Paddle (SUP).
Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran (PKPP) bersama Pos TNI-AL Pangandaran berinisiatif mengenalkan SUP kepada 65 calon taruna-taruni yang saat ini sedang menjalani masa pembentukan karakter (MPK) atau Basis.
Direktur Poltek Kelautan dan Perikanan Pangandaran Arpan Nasri Siregar mengatakan, pengenalan Stand-Up Paddle ini menjadi penting dan strategis. Karena menurut Arpan, Pangandaran memiliki potensi wisata bahari yang beragam di sepanjang pesisirnya.
“Sehingga eksplorasi potensi wisata tersebut juga dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya melalui sport tourism yang berpotensi memberi dampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Arpan, Minggu, 19 Oktober 2025.
Kata dia, mencoba olahraga Stand-Up Paddle menjadi bagian penting bagi perjalanan calon taruna-taruni dalam menuntut ilmu pengetahuan dan keterampilan.
“Karena kegiatan tersebut menjadi salah satu rangkaian program MPK yang dilaksanakan selama 100 hari guna menunjang peningkatan kreatifitas dan inovasi, kematangan berfikir strategis serta merawat kebugaran,” ujarnya.
Adapun tujuan dalam kegiatan pengenalan Stand-Up Paddle ini menurutnya, diantaranya untuk mencari calon taruna-taruni yang memenuhi kualifikasi untuk didorong sebagai calon atlet guna memenuhi ketersediaan atlet SUP di Kabupaten Pangandaran.
“Sehingga dapat berkontribusi mengharumkan Pangandaran melalui jalur olah raga,” kata Arpan.
Ia juga mengatakan, dalam pelaksanaanya agenda pengenalan Stand-Up Paddle didampingi dan dilatih oleh pemandu bersertifikat lifeguard dari Pangandaran laddle board. Adapun materi singkat yang disampaikan meliputi pengenalan peralatan, teknik keselamatan, teknik menggunakan peralatan, teknik on board, teknik berdiri, teknik mendayung dan manuver, teknik perawatan peralatan hingga penguasaan situasi saat terjatuh.
“Seluruh kegiatan yang dapat dilakukan diketahui sebagai tingkatan dasar atau pemula, sehingga cukup mudah untuk dilakukan pada hari pertama berlatih,” kata Arpan.
Berdasarkan pantauan, terdapat sekitar 15 orang yang telah menunjukkan potensi yang memenuhi standar dan dapat diberikan pembinaan lanjutan.
Sehubungan dengan harapan tersedianya calon atlet Stand-Up Paddle yang bersumber dari taruna-taruni menjadikan motivasi tersendiri untuk senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama organisasi induk seperti Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), sehingga dapat mengoptimalkan potensi calon atlit untuk senantiasa berlatih dan focus pada pencapaian prestasi.
Dengan adanya upaya kolaboratif ini, semakin meneguhkan komitmen Poltek Kelautan dan Perikanan Pangandaran, berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan program latihan dan pembinaan bagi atlet Stand-Up Paddle.***