Yuk! Kenali Penyakit Pulpitis di NGOBATAN Bersama Dokter Gigi Umum RSUD Pandega Pangandaran drg. Robet Agustinus

Yuk! Kenali Penyakit Pulpitis di NGOBATAN Bersama Dokter Gigi Umum RSUD Pandega Pangandaran drg. Robet Agustinus
Robet Agustinus, Dokter Gigi Umum RSUD Pandega Pangandaran./ Instagram @rsud_pangandaran

PANGANDARAN TODAY – Kegiatan NGOBATAN (Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan) tentang Kenali Penyakit Pulpitis Bersama drg. Robet Agustinus Dokter Gigi Umum RSUD Pandega Pangandaran. NGOBATAN dilaksanakan pada hari Rabu, 11 September 2024 Pukul 09.00 WIB di Ruang Tunggu Poliklinik Lantai 3 RSUD Pandega Pangandaran.

Sambil menunggu antrean, para pasien dan keluarga pengantar diajak untuk mendengarkan informasi seputar kesehatan melalui program NGOBATAN.

drg. Robet Agustinus menerangkan terkait penyakit pulpitis dan cara penanganannya. Ia menjelaskan, pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi, yaitu saluran akar gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit gigi parah, bau mulut, serta nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas.

Gigi memiliki beberapa lapisan yang terdiri dari lapisan terluar (enamel), lapisan tengah (dentin), dan saluran akar gigi (pulpa). Normalnya, enamel dan dentin berfungsi untuk melindungi pulpa dari infeksi.

Baca juga:  Tips Makan Enak Tanpa Takut Kolesterol, Simak Lewat "NGOBATAN" oleh dr. Fenandri RSUD Pandega Pangandaran

Pada pulpitis, pulpa gigi meradang karena terinfeksi bakteri akibat kerusakan pada enamel dan dentin. Salah satu penyebab kerusakan pada lapisan tersebut adalah gigi berlubang yang tidak segera ditangani.

Penyebab Pulpitis
Penyebab pulpitis adalah kerusakan pada enamel dan dentin sehingga bakteri bisa masuk lebih dalam sampai ke akar gigi, kemudian menginfeksi dan menyebabkan peradangan. Bakteri penyebab infeksi biasanya berasal dari jenis Streptococcus mutans.

Kerusakan pada enamel dan dentin bisa terjadi karena beberapa penyakit atau kondisi berikut:

– Gigi berlubang
– Cedera pada gigi
– Gigi patah
– Kebiasaan menggesekkan gigi atas dan bawah (bruxism)

Faktor risiko pulpitis
Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami pulpitis, yaitu:

– Kebersihan mulut yang tidak terjaga
– Konsumsi makanan dan minuman yang manis
– Olahraga yang bisa menyebabkan cedera pada gigi, seperti tinju
– Diabetes

Gejala Pulpitis
Pulpitis dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada jenisnya. Jenis pulpitis itu sendiri umumnya dikelompokkan berdasarkan keparahannya.

Baca juga:  Kini Punya ASINPARI untuk Pasien BPJS Kesehatan di RSUD Pandega Pangandaran

Tindakan medis yang dilakukan oleh dokter akan disesuaikan dengan jenis pulpitis yang diderita. Pada pulpitis reversibel, dokter akan mengebor dan membuang bagian gigi yang rusak, kemudian menambalnya.

Sementara pada pulpitis ireversibel, dokter akan melakukan perawatan saluran akar gigi atau root canal treatment. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat saraf dan pembuluh darah kecil di dalam gigi.

Setelah perawatan saluran akar gigi, gigi yang bolong akan dikikis kemudian ditambal. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pencetakan gigi untuk pemasangan crown atau mahkota gigi.

Jika tindakan di atas tidak efektif menangani pulpitis, atau pulpitis kambuh kembali setelah diobati, dokter dapat menyarankan prosedur cabut gigi. Setelah gigi dicabut, dokter akan menyarankan pemasangan implan gigi atau gigi palsu.

Setelah tindakan medis, pasien akan diberikan obat pereda nyeri, seperti asam mefenamat atau paracetamol, untuk mengurangi nyeri.

Baca juga:  Klinik Gigi Spesialis Bedah Mulut RSUD Pandega Pangandaran Kini Melayani Peserta BPJS

Pencegahan Pulpitis
Cara utama untuk mencegah terjadinya pulpitis adalah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

– Sikat gigi secara teratur menggunakan pasta gigi berflouride.
– Batasi konsumsi makanan dan minuman manis.
– Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
– Konsultasikan ke dokter gigi terkait perlunya pemasangan pelindung gigi jika mengalami bruxism.
– Gunakan alat pelindung diri ketika berolahraga dan berkendara.

Segera ke dokter jika gigi terasa sakit atau menjadi sensitif, baik ketika mengunyah maupun tidak.

Pemeriksaan ke dokter juga perlu segera dilakukan bila gigi menjadi sakit setelah rahang terbentur atau gigi patah. Jika memiliki gigi yang telah ditambal dan terasa sakit, segera cari pertolongan medis agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Mari periksakan kesehatan gigi Anda ke Poli Gigi di RSUD Pandega Pangandaran setiap hari Senin hingga Sabtu.***

Pos terkait