Bernostalgia di Lapangan Merdeka Pangandaran, Ratusan Warga Pananjung Main Kasti

Bernostalgia di Lapangan Merdeka Pangandaran, Ratusan Warga Pananjung Main Kasti
Warga Desa Pananjung antusias mengikuti lomba kasti dan tarik tambang di Lapangan Merdeka dalam rangka menyambut Milangkala Kabupaten Pangandaran ke 13.

PANGANDARAN TODAY – Hampir setiap hari ratusan warga memadati Lapangan Merdeka. Mereka berbondong-bondong untuk mengikuti dan menyaksikan perlombaan olahraga tradisional kasti dan tarik tambang.

Dahulu, Lapangan Merdeka yang berada di Desa Pananjung ini menjadi pusat berkumpulnya orang-orang dan sering digunakan sebagai tempat berkumpulnya warga mulai dari kegiatan olahraga sampai nonton pertunjukan. Namun, area publik ini sempat lama sepi, setelah Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran membangun taman.

Seiring berjalannya waktu, kini Lapangan Merdeka mulai digunakan untuk kegiatan upacara peringatan hari nasional seperti memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia sampai pagelaran seni tradisional dan berbagai kegiatan lainnya, seperti yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pananjung saat ini.

Kepala Desa Pananjung H. Dedi Hermawan SPd mengatakan, perlombaan olahraga tradisional ini dalam rangka menyambut hari jadi atau milangkala ke 13 tahun Kabupaten Pangandaran yang jatuh setiap tanggal 25 Oktober.

Dedi mengajak masyarakat untuk mengikuti dan menyaksikan perlombaan olahraga seperti lomba kasti, tarik tambang dan bola voli. Bahkan dirinya tak menduga, kegiatan yang diinisiasi nya disambut antusias oleh masyarakat, khususnya warga Desa Pananjung.

“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias sekali mengikuti dan menyaksikan perlombaan kasti dan tarik tambang di lapangan Merdeka,” ujar Dedi, Selasa, 21 Oktober 2025.

Menurut Dedi, di zaman sekarang ini, olahraga kasti dan tarik tambang sudah jarang dilakukan oleh masyarakat, maka dirinya ingin menghidupkan kembali olahraga tradisional yang nyaris punah tersebut.

Ia berharap, area publik ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai ajang silaturahmi baik melalui kegiatan maupun tempat berkumpul. Karena kata Dedi, di Lapangan Merdeka ini terdapat berbagai fasilitas seperti taman, perpustakaan, juga bisa untuk berswafoto di monumen patung sang proklamator Soekarno-Hatta.

Kusmiati (47), warga Dusun Karangsalam, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran menceritakan soal Lapangan Merdeka pada zaman dirinya masih kecil. Tidak hanya warga Desa Pananjung saja, warga dari desa tetangga pun kerap mendatangi lapangan tersebut apabila ada pertunjukan.

Kata dia, apabila ada pertunjukan layar tancap di Lapangan Merdeka, warga berbondong-bondong berjalan kaki di jalan yang gelap menyusuri perkebunan, karena masih jarang rumah penduduk dan belum ada penerangan.

“Wah dulu gelap sekali, belum ada listrik, rumah warga juga masih jarang. Kalau mau nonton layar tancap harus bawa obor. Jarang ada warga yang berani pulang sendirian ke rumah,” ujar Kusmiati mengenang masa lalu nya.

Maka dengan dihidupkannya kembali Lapangan Merdeka dengan berbagai kegiatan, warga bisa bernostalgia kembali mengenang masa lalu, termasuk dirinya.***

Pos terkait