Cegah PMK, Ketua DPRD Pangandaran Imbau Transportasi Hewan Lintas Daerah Dibatasi

Avatar of Meilani
Cegah PMK, Ketua DPRD Pangandaran Imbau Transportasi Hewan Lintas Daerah Dibatasi
Ketua DPRD pangandaran Asep Noordin HMM./Istimewa

PANGANDARANTODAY- Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengimbau untuk membatasi aktivitas transportasi hewan ternak lintas daerah.

Imbauan tersebut dalam rangka mencegah penyebaran penularan Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada hewan ternak yang belakangan ini kerap terjadi.

Peternak harus membatasi kegiatan transportasi ternak lintas daerah di pasar hewan,” kata Asep, Senin, 21 Juni 2022.

Asep menambahkan, dirinya merasa khawatir atas penomena penyakit yang terjadi pada hewan peliharaan terutama domba, kambing, sapi dan kerbau.

Saya ini dokter hewan, jadi merasa prihatin dan harus memberikan sumbangsih solusi bagi peternak agar hewan ternak peliharaan bebas PMK,” tambah Asep.

Baca juga:  Ketua DPRD Asep Noordin Soroti Penanganan Sampah di Objek Wisata Pangandaran

Dijelaskan Asep, yang harus dilakukan peternak adalah melakukan penyemprotan desinfektan di area kandang dan merawat hewan ternak lebih bersih dan heginies.

Penyakit yang menimpa pada hewan berawal dari tata kelola dan tata laksana kandang, sehingga kami sarankan agar segera dilakukan penyemprotan kandang,” jelas Asep.

Asep memaparkan, sekarang PMK terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Kita harus membatasi jual beli keluar daerah, jika ada hewan ternak tidak laku dijual di daerah lain kemudian dibawa kembali ke Pangandaran maka harus hati-hati dan harus dipastikan bebas PMK,” papar Asep.

Asep menerangkan, daerah terdekat yang saat ini terjadi PMK adalah Tasikmalaya, insiden tersebut harus jadi perhatian serius bersama jangan sampai di Pangandaran kecolongan.

Baca juga:  Ketua DPRD Pangandaran Soroti TUMPUKAN SAMPAH di Kawasan Wisata Pantai

PMK memang tidak menular kepada manusia tapi penyebaran melalui mulut atau air liur antar hewan sangat berpengaruh dan cepat menular,” tutur Asep.

Penularan PMK terjadi dari kontak fisik dan air liur dan berdampak pada luka di mulut dan mengakibatkan luka di kuku hingga berbusa.***