Hindari Ancaman Penyakit Jantung dan Stroke Agar Kolestrol Tetap Normal

Hindari Ancaman Penyakit Jantung dan Stroke Agar Kolestrol Tetap Normal

PANGANDARAN TODAY – Kolesterol sering kali mendapat stigma sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh. Padahal, kolesterol adalah komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel-sel sehat.

Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi, khususnya kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau yang dikenal sebagai kolesterol “jahat”, serta kadar kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang terlalu rendah, dapat menjadi pemicu berbagai penyakit serius, termasuk serangan jantung dan stroke.

Menurut dr. Risa Nur Hijriyana, dokter umum di RSUD Pandega Pangandaran, kolesterol tinggi merupakan kondisi yang kerap tak disadari karena tidak menimbulkan gejala spesifik.

“Kolesterol tinggi sering disebut sebagai silent killer. Banyak pasien baru mengetahuinya saat sudah mengalami komplikasi seperti penyakit jantung atau stroke,” ujarnya.

Baca juga:  Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner dan Pentingnya Deteksi Dini Lewat NGOBATAN di RSUD Pandega Pangandaran

Mengapa Kolesterol Tinggi Berbahaya?

Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, suatu kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.

“Penumpukan plak ini menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengeras, sehingga aliran darah terhambat. Jika terjadi pada arteri jantung, bisa menimbulkan serangan jantung. Jika di otak, risiko stroke pun meningkat tajam,” jelas dr. Risa.

Tak hanya itu, kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan penyakit arteri perifer, yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah di lengan dan kaki, serta memicu tekanan darah tinggi.

Cara Menjaga Kadar Kolesterol Tetap Sehat

Untuk menghindari risiko kesehatan akibat kolesterol tinggi, dr. Risa menyarankan masyarakat menerapkan pola hidup sehat secara konsisten. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

Baca juga:  Januari: Bulan Kesadaran Kanker Serviks, Saatnya Bertindak!

1. Pola Makan Sehat

Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans seperti gorengan, daging merah berlemak, produk olahan susu tinggi lemak, dan makanan cepat saji. Perbanyak konsumsi serat dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan ikan berlemak seperti salmon yang kaya akan Omega-3.

2. Rutin Berolahraga

Lakukan aktivitas fisik secara teratur minimal 30 menit sehari. Olahraga membantu meningkatkan kolesterol HDL (baik) dan menurunkan kolesterol LDL (jahat).

3. Pertahankan Berat Badan Ideal

Kelebihan berat badan atau obesitas sangat berkaitan dengan kadar kolesterol tinggi.

4. Berhenti Merokok

Rokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol HDL, sehingga mempercepat pembentukan plak.

Baca juga:  Penyebaran Cacar Monyet, Gejala, Penyebab, Berikut Tips untuk Pencegahannya Bersama RSUD Pandega Pangandaran

5. Batasi Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol berlebih bisa meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol total dalam darah.

6. Periksa Kolesterol Secara Berkala

“Lakukan pemeriksaan kolesterol minimal setahun sekali, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau faktor risiko lainnya,” saran dr. Risa.

Dengan perubahan gaya hidup yang sederhana namun konsisten, masyarakat dapat mengendalikan kadar kolesterol dan mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.

RSUD Pandega Pangandaran senantiasa hadir mendampingi masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan, termasuk melalui layanan pemeriksaan dan konsultasi kolesterol secara rutin.***

Pos terkait