PANGANDARANTODAY- Malaria tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan salah satu teknologi yang saat ini tersedia di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencari investasi dan inovasi untuk menghadirkan strategi pengendalian vektor yang inovatif, diagnostik, obat antimalaria, dan instrumen lainnya untuk mempercepat pekerjaan memerangi Malaria.
Dengan memperingati Hari Malaria Sedunia setiap tahun, WHO menyerukan kepada sponsor baru untuk bergabung dengan aliansi global melawan malaria, serta lembaga penelitian dan pendidikan untuk menyampaikan terobosan ilmiah kepada masyarakat umum.
Dengan memperingatinya Hari Malaria Sedunia yang diperingati setiap tanggal 25 April, RSUD Pandega ikut berpartisipasi, seperti yang diposting dalam akun resmi Instagram @rsud_pangandaran.
Bahwa setiap tanggal 25 April tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia. Malaria merupakan sebuah penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk Anopheles yang membawa protozoa parasit “Plasmodium”.
Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau kematian.
Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit. Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh beberapa bulan kemudian.
Pada mereka yang baru selamat dari infeksi, infeksi ulang biasanya menyebabkan gejala ringan. Imunitas parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga beberapa tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus-menerus dengan malaria.
Dalam rangka memperingati hari malaria sedunia diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit ini.