PANGANDARAN TODAY – Empat mahasiswa IPB University menunjukkan empati tinggi terhadap isu pendidikan dengan menciptakan poster digital yang menyoroti masalah literasi digital di Indonesia.
Mahasiswa yang terlibat dalam inisiatif ini adalah Nur Indah Fajarini dari jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen, Firman Hidayat dari jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Bintang Restu Rejeki dari jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen, dan Nabila Luthfiana Pertiwi dari jurusan Arsitektur Lanskap.
Poster digital mereka, yang dibuat dengan gaya seni ilustrasi semi realis, diberi judul “Gerakan Kepedulian Guru di Daerah 3T dalam Penguatan Kemampuan 4C untuk Meningkatkan Literasi Digital.” Poster ini merupakan bagian dari Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2024 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud.
Pembuatan poster ini dilatarbelakangi oleh rendahnya literasi digital di Indonesia. Menurut data Katadata tahun 2022, literasi digital di Indonesia memiliki skor 3,49, menunjukkan masih rendahnya pemahaman dan kemampuan digital masyarakat. Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi mereka yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Dalam konteks ini, peran guru dengan kemampuan 4C (Creativity, Collaboration, Communication, dan Critical Thinking) sangat penting agar generasi muda tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Bintang Restu Rejeki, anggota tim yang berasal dari Pangandaran, menekankan bahwa di era digital ini, guru perlu menyesuaikan metode pembelajaran mereka. Namun, akses dan kompetensi guru tidak merata, sehingga diperlukan penguatan agar tidak tertinggal.
Permasalahan ini menghambat pencapaian beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDGs poin 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan SDGs poin 10 (Berkurangnya Kesenjangan). Oleh karena itu, guru di wilayah 3T memerlukan penguatan kemampuan 4C melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan integrasi, proyek kolaboratif berbasis digital, dan evaluasi strategi pembelajaran.
Firman Hidayat, salah satu ilustrator tim, menambahkan elemen teknologi dalam poster yang merepresentasikan keinginan dan semangat guru untuk mencapai perkembangan teknologi tersebut. Poster ini menggambarkan perjuangan seorang guru di daerah 3T dalam upaya meningkatkan literasi digital.
Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan kepedulian mahasiswa IPB University terhadap isu pendidikan, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli dan berkontribusi dalam meningkatkan literasi digital, khususnya di daerah-daerah yang tertinggal. Dengan semangat kolaboratif dan inovatif, mereka berupaya membawa perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia.
Dengan berbagai masukkan dari Ibu Hana Indriana, SP., M.Si sebagai dosen pendamping, poster mendapatkan banyak komentar positif dari berbagai pihak. Dr. Yulina Eva Riany, SP, M.Ed, sebagai dosen panelis, mengatakan, “Saya sedih lihat posternya. Sangat menggambarkan pendidikan di wilayah 3T ya.” Komentar positif juga banyak bermunculan di Instagram yang menjadi tempat penyebarluasan poster.
Akun @athayaasyhar menulis, “Ini sih bagus banget!! Semoga dengan poster ini, banyak yang tersentuh dan tersosialisasi ya tentang ketidakmerataan pendidikan bukan hanya dirasakan oleh pelajar tapi pengajar juga.”
Akun @brayen.ariel menambahkan, “Teachers indeed play a significant role in shaping Indonesia’s future. Ways to support them is urgently needed, well depicted in the poster ndah! Louder.”
Harapannya, dengan adanya poster ini, banyak orang yang ikut bergerak untuk lebih peduli terhadap isu pendidikan dan membantu menyatakan betapa pentingnya peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan literasi digital pada guru di daerah 3T.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah yang masih tertinggal.***