PANGANDARAN TODAY – Pemerintah Daerah terus mengupayakan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Pangandaran. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperkuat konektivitas transportasi udara, yaitu menghubungkan penerbangan dari Bandara Kertajati Majalengka ke Bandara Nusawiru Pangandaran. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata di Pangandaran.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Pangandaran, Benny Bachtiar, mengungkapkan bahwa langkah pengembangan rute penerbangan ini sangat bergantung pada tingginya traffic di Bandara Kertajati, baik dari provinsi lain maupun dari negara-negara tetangga. “Maskapai Susi Air sudah menunjukkan minat untuk membuka rute ini. Saat ini, penerbangan yang tersedia baru melayani rute Bandung dan Jakarta, dan itupun masih terbatas,” ungkap Benny pada Senin, 7 Oktober 2024.
Ia juga menambahkan bahwa jika traffic penerbangan di Bandara Kertajati semakin meningkat, maka potensi untuk membuka lebih banyak rute ke Pangandaran juga semakin besar. Hal ini akan menjadi peluang emas bagi Pangandaran untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional.
Selain konektivitas udara, Pemerintah Daerah juga tengah mendorong reaktivasi jalur kereta api sebagai upaya untuk mempermudah akses ke Pangandaran. Benny menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan studi banding terkait rute kereta api dari Bandung ke Pangandaran dengan penghubung di Stasiun Banjar. “Ada juga masukan dari masyarakat mengenai potensi rute dari Stasiun Sidareja yang lebih dekat. Ini akan kami diskusikan lebih lanjut,” ujar Benny.
Langkah ini dinilai penting untuk menangkap peluang besar yang ada. Dengan peningkatan aksesibilitas, Pangandaran tidak hanya akan menarik lebih banyak wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pangandaran telah melakukan penjajakan kerja sama untuk mengembangkan Bandara Nusawiru. Pada Agustus 2023, telah dilakukan diskusi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat) Kertajati, serta beberapa pihak terkait lainnya, termasuk maskapai penerbangan seperti Citilink.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran, Kusdiana, terdapat tiga poin penting yang dihasilkan dari diskusi tersebut, yaitu:
– Penerbangan perdana dari Bandara Kertajati Majalengka ke Bandara Nusawiru Pangandaran.
– Penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah daerah dan provinsi, yang akan dilaksanakan oleh BUMD Jaswita dan Manajemen Penerbangan.
– Keberlanjutan layanan penerbangan setelah pemindahan operasi dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati.
Kusdiana menambahkan bahwa saat ini sedang diupayakan pencarian penumpang untuk rute penerbangan Kertajati–Pangandaran, baik dari Bali maupun dari luar negeri seperti Malaysia.
Dengan adanya berbagai upaya pengembangan infrastruktur transportasi ini, Pangandaran memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan jumlah wisatawan. Konektivitas yang lebih baik akan mempermudah akses wisatawan untuk menjangkau berbagai destinasi wisata yang ada di Pangandaran, seperti Pantai Pangandaran, Green Canyon, dan berbagai objek wisata alam lainnya.
Peluang ini tidak hanya menguntungkan sektor pariwisata, tetapi juga berdampak positif bagi ekonomi daerah. Peningkatan jumlah wisatawan akan meningkatkan pendapatan daerah serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat.
Pengembangan infrastruktur transportasi, baik udara maupun kereta api, merupakan salah satu langkah strategis Pemerintah Daerah untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Pangandaran. Dengan terus mendorong peningkatan aksesibilitas melalui Bandara Nusawiru dan reaktivasi jalur kereta api, diharapkan Pangandaran akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Upaya ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat lokal, baik dari sisi ekonomi maupun kesejahteraan sosial.***