Rashid Harus Berkompetisi dengan Sistem Bubble

Avatar of Redaksi
Rashid Harus Berkompetisi dengan Sistem Bubble
Mohammed Rashid gelandang Persib./Simamaung

PANGANDARANTODAY- Mohammed Rashid gelandang Persib mengakui bagaimana kesulitan timnya menjalani kompetisi Liga 1 di tengah pandemi.

Sistem bubble series to series harus dilakukan, dengan harapan menekan penyebaran Covid-19. Tim-tim harus pergi menetap beberapa bulan lamanya di Jabodetabek, Yogya-Solo, dan Bali.

Mereka harus jauh dari keluarga, fans, serta mengubah kebiasaan-kebiasaan daripada kompetisi normal dengan sistem home-away. Ini jadi pengalaman baru bagi Rashid bahkan anggota tim lainnya. Cukup menguras mental/psikologis serta fisik di tengah jadwal kompetisi yang juga padat.

Persib sebenarnya mampu menorehkan capaian yang lebih baik dari pada musim-musim sebelumnya. Rashid masih bersyukur meski gagal juara, ia bisa mengantarkan Persib masuk zona Asia yang berarti berpeluang main di kompetisi Asia AFC Cup. Terakhir kali Maung Bandung bermain di level tersebut adalah pada tahun 2015.

“Iya itu sulit, karena kamu akan pergi ke Yogya, Jakarta, atau bahkan tiga bulan di Bali. Tapi kami bisa mengakhiri liga di posisi kedua dan melaju ke Piala AFC. Sejujurnya kami ingin memenangkan liga tapi Allah belum mengabulkan keinginan kami,” papar Rashid.

Menurut pemain asal Palestina ini, sudah sepatutnya klub seperti Persib mampu lolos setiap musim ke ajang Asia. Konsistensi berada di papan atas liga setiap tahun wajib dicapai Persib.

“Tapi kami juga bersyukur karena berhasil melaju ke AFC dan ini bagus untuk klub. Karena menurut saya, Persib adalah tim yang seharusnya lolos ke AFC di setiap tahunnya. Klub pantas mendapatkan itu,” ungkapnya. Dilansir dari Simamaung. (Yosse)