PANGANDARAN TODAY – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas diprediksi akan dimulai pada Kamis (23/11) pukul 10.00 waktu setempat atau 15.00 WIB, menurut pernyataan anggota biro politik Hamas, Mousa Abu Marzouq. Marzouq menyatakan bahwa jeda pertempuran akan melibatkan seluruh wilayah Jalur Gaza.
Menurut Marzouq, dari jam 10.00 pagi hingga jam 04.00 sore, tidak akan ada pesawat perang atau lalu lintas udara di Gaza. Kesepakatan ini merupakan hasil mediasi Qatar dan mencakup gencatan senjata sementara selama empat hari antara Israel dan Hamas yang disepakati pada Rabu (22/11).
Kesepakatan tersebut memuat poin-poin penting, termasuk pembebasan sandera dari Israel dan Gaza. Sesuai dengan kesepakatan, sejumlah sandera yang ditahan di Israel akan dilepas secara bertahap. Selain itu, kesepakatan juga membuka peluang untuk lebih banyak bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke daerah kantong tersebut.
Kesepakatan ini muncul setelah serangkaian agresi Israel selama 47 hari di Palestina, yang menyebabkan lebih dari 14.000 jiwa kehilangan nyawa akibat serangan tersebut.
Dengan adanya gencatan senjata ini, diharapkan situasi di wilayah Gaza akan mengalami periode ketenangan, sementara berbagai pihak dapat berupaya untuk mencapai solusi yang lebih berkelanjutan dalam konflik ini.***(CNN)